Selasa, 14 Mei 2013

SUSU KAMBING ETAWA OBAT ALTERNATIF PENYEMBUHAN PENYAKIT KAWASAKI



Apakah Penyakit Kawasaki itu ?
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang tidak biasa dengan dasar adanya peradangan
pembuluh darah di seluruh tubuh. Gejalanya adalah demam beberapa hari, ruam/bercak merah ,
pembengkakan tangan dan kaki, mata merah, iritasi dan peradangan selaput lendir mulut, bibir dan
tenggorokan serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Dampak jangka pendek mungkin
tidak terlalu serius, tetapi pada beberapa kasus dapat terjadi komplikasi jangka panjang termasuk
kerusakan arteri koroner.
Kawasaki hampir selalu menyerang anak, terutama usia di bawah 5 tahun. Anak laki laki lebih banyak
terserang daripada anak perempuan, alasannya belum jelas.
Nama penyakit ini diambil dari seorang dokter anak di Jepang yang menemukan penyakit ini pada
tahun 1967. Sejak saat itu Penyakit kawasaki paling banyak ditemukan di Jepang. Di Amerika Serikat
penyakit ini ditemukan pada semua kelompok ras dan etnis tetapi lebih sering dijumpai pada
keturunan Asia ‐ Amerika. Penyakit ini bukan penyakit yang jarang ditemukan. Di Amerika Serikat
jumlah yang pasti belum dapat ditentukan, tetapi diperkirakan sekitar 10 dari 100.000 anak balita.
Penyakit ini dapat mewabah pada suatu kelompok atau lokasi, biasanya saat musim dingin atau
musim semi. Info selanjutnya pada Emory University.
Apakah penyebab Penyakit Kawasaki ?
Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui. Banyak peneliti berpendapat mungkin akibat infeksi
virus atau bakteri). Terdapat kecenderungan kearah faktor herediter/keturunan sehingga misalnya
lebih sering ditemukan pada keturunan Jepang. Saat ini tidak ada bukti bahwa penyakit ini bisa
menular.
Apakah tanda dan gejala Penyakit Kawasaki ?
Pertama timbul demam dan rewel.Demam timbul cepat dan naik turun dari sedang (101 – 104 F)
sampai tinggi ( di atas 104 F). Kelenjar getah bening di salah satu sisi leher membengkak.
Ruam atau bercak merah biasanya timbul pada fase awal penyakit, pada beberapa pasien banyak di
sekitar selangkangan. Sering warnanya merah terang, dapat berbatas tegas dengan berbagai ukuran
atau beberapa ruam menyatu menjadi besar. Demam naik turun bisa selama 3 minggu. Peradangan
pada kedua mata (mata merah) biasanya tanpa kotoran, timbul pada minggu pertama masa sakit.
Lidah menjadi merah dan timbul bintil bintil, dikenal sebagai lidah stroberi karena mirip biji pada
buah stroberi. Bibir menjadi kering dan pecah, sering berwarna merah. Selaput lendir mulut menjadi
lebih merah.
Telapak tangan dan telapak kaki menjadi merah. Tangan dan kaki dapat membengkak. Kadang
kadang terjadi leher kaku (kaku kuduk). Akibat berbagai gejala dan tanda ini anak jadi rewel dan
merasa tidak nyaman.
Saat demam mereda , ruam, mata merah dan pembesaran kelenjar getah bening turut menghilang.
Kulit mulai mengelupas di sekitar jari tangan dan kaki, biasanya mulai minggu ketiga. Pengelupasan
ini bisa berbentuk potongan potongan besar atau satu buah saja. Lutut, pinggul dan mata kaki
makin meradang dan nyeri.Kadang kadang nyeri sendi dan peradangan menetap walaupun gejala lain sudah hilang. Pada fase
penyembuhan timbul garis melintang di kuku jari kaki dan jari tangan yang dapat berlangsung
selama beberapa bulan sampai kuku tersebut hilang.
Bagaimana seorang dokter menentukan bahwa seseorang anak terkena Penyakit Kawasaki ?
Dokter mendiagnosis Penyakit Kawasaki setelah memeriksa anak dengan teliti, melihat tanda dan
gejala yang timbul. Dokter juga akan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang memberi gejala
dan tanda yang mirip penyakit Kawasaki. Pemeriksaan darah untuk melihat adanya anemia,
peningkatan jumlah sel darah putih serta peningkatan laju endap darah yang menandakan adanya
peradangan pembuluh darah. Peningkatan trombosit, suatu unsur yang penting bagi pembekuan
darah juga dapat dijumpai. Pemeriksaan urin bisa menunjukkan adanya sel darah putih. Pada
pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) dapat ditemukan irama jantung yang tidak teratur, serta
tanda lain yang menunjukkan keterlibatan jantung. Ekokardiografi (USG jantung) perlu dilakukan
untuk melihat kelainan jantung dan pembuluh darah jantung (arteri koroner).
Bagaimana pengobatan Penyakit Kawasaki ?
Pengobatan terpilih adalah pemberian gamaglobulin (fraksi protein darah manusia) dosis tinggi yang
diberikan secara intravena. Obat ini paling efektif dalam mengurangi peradangan dan mencegah
kerusakan arteri koroner jika diberikan dalam 10 hari pertama sakit. Juga diberikan aspirin dosis
tinggi pada awal fase akut sampai demam reda.
Komplikasi akibat pengobatan jarang terjadi. Virus seperti HIV (virus AIDS) tidak dapat ditularkan
melalui infus gamaglobulin. Virus hepatitis C pernah ditularkan melalui infus gamaglobulin namun
produk ini sudah ditarik dari pasaran. Kadang selama pemberian infus ini dapat terjadi sedikit
demam dan menggigil. Namun hal ini dapat diatasi dengan menghentikan sementara dan pemberian
antihistamin. Dosis tinggi aspirin kadang dapat mengakibatkan nyeri perut, perdarahan saluran cerna
dan telinga berdengung. Jika timbul gejala ini maka aspirin perlu dihentikan. Sindrom Reye
merupakan komplikasi yang jarang dan terjadi jika pasien yang sedang mendapat aspirin dosis tinggi
terserang virus cacar air atau influenza. Dosis rendah aspirin tidak berhubungan dengan sindrom
Reye.
Jika pada pemeriksaan ditemukan adanya aneurisma (pelebaran segmen arteri koroner) atau
kalainan jantung / pembuluh darah yang lain, pengobatan baik secara medis maupun tindakan
bedah mungkin diperlukan. Dokter anda mungkin akan meminta ahli jantung untuk memantau
selama beberapa tahun setelah penyembuhan Penyakit Kawaski.
Hal apa yang dapat terjadi pada anak saya sepulangnya dari rumah sakit ?
Selepas perawatan di rumah sakit anak mungkin agak lemah dan kurang nafsu makan selama 1‐2
minggu. Meskipun demikian tidak perlu pembatasan aktivitas atau diet kecuali dokter menganjurkan
demikian.
Anda harus segera kontak dokter jika timbul gejala sbb
‐ Tanda tanda keracunan aspirin : nafas dangkal dan cepat
‐ Nyeri perut dengan atau tanpa muntah darah‐ Berulangnya demam dan tanda tanda lain dari penyakit Kawasaki.
Catatan :
Imunisasi MMR (Mumps Measles Rubella) dan cacar air harus ditunda selama 12 bulan setelah
mendapat gamaglobulin.
Hindari kontak dengan penderita influenza atau cacar air saat anak dalam pengobatan dengan
aspirin dosis tinggi
Bengkak dan nyeri sendi besar (siku, lutut) dan terkelupasnya ujung jari tangan dan kaki adalah hal
yang biasa terjadi pada saat penyembuhan dan akan membaik dalam waktu sekitar 3 minggu.
Apakah anak saya dapat terkena penyakit ini kembali ?
Jarang Penyakit Kawasaki berulang dalam waktu beberapa bulan /tahun kemudian (di Jepang
dilaporkan angka kambuh sekitar 4.3 % dari seluruh kasus). Jika gejala dan tanda yang sama suatu
saat muncul kembali, segera hubungi dokter anda.
Dapatkah Penyakit Kawasaki dicegah ?
Sayangnya hingga saat ini belum ada pencegahan. Meskipun demikian, berbagai kegiatan seperti
Kawasaki Disease Research Program di SanDiego bekerja sama dengan para peneliti di seluruh
Amerika Serikat dan Jepang untuk memahami lebih lanjut penyakit misterius ini. Kiranya kita semua perlu mewaspadai penyakit agar tidak menimbulkan korban lebih lanjut. Penyakit ini menular melalui udara dan menyerang manusia yg memiliki kekebalan tubuh lemah dan kurang, oleh karena itu diperlukan asupan makanan dan minuman yg dapat meningkatkan kekebalan tubuh salah satunya SUSU KAMBING ETAWA ini.

Menurut Journal of American Medicine, susu kambing adalah makanan paling lengkap yang diketahui. Ia mengandung vitamin, mineral, elektrolit, unsur kimiawi, enzim, protein, dan asam lemak yang mudah dimanfaatkan tubuh Anda. Bahkan, tubuh Anda dapat mencerna susu kambing hanya dalam 20 menit. Bandingkan dengan 2-3 jam yang dibutuhkan untuk mencerna susu sapi!
Susu kambing adalah susu yang paling mirip dengan susu ibu dari segi komposisi, nutrisi, dan sifat kimia alami. Hal ini membuat susu kambing menjadi makanan ideal untuk menyapih anak. Eter gliserol yang jauh lebih tinggi pada susu kambing dibandingkan pada susu sapi juga membuat beberapa dokter merekomendasikannya untuk perawatan gizi bayi yang baru lahir.
Gejala-gejala seperti gangguan pencernaan, muntah, kolik, diare, sembelit dan masalah pernafasan dapat dihilangkan ketika susu kambing diberikan kepada bayi. Namun demikian, bila Anda memiliki bayi di bawah tiga tahun dan ingin memberikan susu kambing sebagai alternatif susu formula, berkonsultasilah dengan dokter Anda terlebih dahulu. Tabel di bawah adalah perbandingan kandungan gizi pada susu sapi, susu kambing dan susu ibu.
Meskipun susu kambing adalah jenis susu yang disebut-sebut dalam Al Quran dan Alkitab dan meskipun di seluruh dunia lebih banyak orang meminum susu kambing daripada susu sapi, kita di Indonesia tidak terbiasa meminumnya. Orang Baratlah (Belanda) yang membiasakan kita semua lebih suka meminum susu sapi daripada susu kambing! Susu kambing berkualitas tinggi memiliki rasa manis yang lezat dan kadang-kadang terasa sedikit asin, tidak kalah enak dibandingkan susu sapi.
KANDUNGAN PROTEIN

Pada umumnya distribusi komponen protein susu kambing hampir sama dengan susu sapi, walaupun komposisi kaseinnya berbeda. Kasein yang dikandung susu sapi mengandung 55% alpha kasein, 30% beta kasein dan 15% kappa kasein, sedangkan susu kambing komposisinya adalah 19% alpha S-1 kasein, 21% alpha S-2 kasein dan 60% beta kasein.

Kasein susu kambing memiliki kandungan glycine (terutama methionine), arginin serta sulphur nya lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi.

Perbandingan antara Komposisi Nutrisi Susu Kambing, Susu Sapi dan ASI (untuk setiap 100 ml)

====================================================
Komponen --------- ASI ---------- Sapi ---------- Kambing
====================================================
Protein-(g)--------------- 1.2------- 3.3--------3.3
kasein-(g)---------------- 0.4------- 2.8--------2.5
Laktalbumin-(g)----------- 0.3------- 0.4--------0.4
Lemak-(g)------------------3.8------- 3.7--------4.1
Laktosa(g)---------------7.0------- 4.8----------4.7
Nilai-Kalori-(Kcal)-------71-------- 69---------76
Mineral-(g)----------------0.21-------0.72-------0.77
Kalsium-(mg)--------------33--------125--------130
Fosfor-(mg)---------------43--------103--------159
Mg-(mg)--------------------4---------12---------16
K-(mg)--------------------55--------138--------181
Na-(mg)-------------------15---------58---------41
Fe-(mg)--------------------0.15-------0.10-------0.05
Cu-(mg)--------------------0.04-------0.03-------0.04
I-(mg)---------------------0.007------0.021
Mn-(mg)--------------------0.07-------2-----------8
Zn-(mg)--------------------0.53-------0.38

VITAMIN:

Vitamin-A-(I.U.)------160--------158-------120
Vitamin-D-(I.U.)--------1.4--------2.0-------2.3
Thiamine-(mg)-----------0.017------0.04------0.05
Riboflavin-(mg----------0.04-------0.18------0.12
Nicotinic-Acid-(mg)-----0.17-------0.08------0.20
Pantothenic-Acid-(mg)---0.20-------0.35
Vitamin-B6-(mg)---------0.001------0.035
Folic-Acid-(mcg)--------0.2--------2.0-------0.2
Biotin-(mcg)------------0.4--------2.0-------1.5
Vitamin-B12-(mcg)-------0.03-------0.50------0.02
Vitamin-C-(mg)----------4.0--------2.0-------2.0
=====================================================

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ribadeau Dumas et al. disimpulkan bahwa struktur molekuler susu kambing berbeda dengan susu sapi, demikian juga dengan kasein susunya. Dinyatakan bahwa selain laktalbumin, berbagai fraksi protein susu kambing berbeda dengan susu sapi. Hal ini kemungkinan besar merupakan penjelasan yang dapat digunakan untuk menjawab mengapa bayi yang tidak toleran terhadap susu sapi masih toleran dengan susu kambing.

Susu kambing juga memiliki "curd tension" yang lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi perah FH dan Jersey (36, 52 dan 78). Hal ini diduga sebagai penyebab mengapa daya cerna susu kambing lebih baik jika dibandingkan dengan susu sapi.

KANDUNGAN LEMAK

Krim susu kambing lebih lambat mengendap jika dibandingkan dengan susu sapi. Hal ini disebabkan ukuran globula lemaknya lebih kecil. Disamping itu susu kambing memiliki "globule clustering agent" yang lebih sedikit.

Susu kambing memiliki asam lemak linoleic dan arachidonic yang lebih tinggi dan juga memiliki persentase asam lemak jenuh rantai pendek yang lebih tinggi. Perbedaan ini diduga berhubungan dengan lebih mudah dicernanya susu kambing dibandingkan dengan susu sapi.

Perbandingan Komposisi Asam Lemak ASI, Susu Sapi dan Susu Kambing

================================================
Asam Lemak ---------- ASI --------- Sapi ---------- Kambing
================================================
ASAM LEMAK JENUH

Butyric-Acid--------0.4---------3.1---------2.6
Caproic-Acid--------0.1---------1.0---------2.3
Caprylic-Acid-------0.3---------1.2---------2.7
Capric-Acid---------0.3---------1.2---------2.7
Lauric-Acid---------5.8---------2.2---------4.5
Myristic-Acid-------8.6---------10.5-------11.1
Palmitic-Acid------22.6---------26.3-------28.9
Stearic-Acid--------7.7---------13.2--------7.8
Arachidonic-Acid----1.0----------1.2--------0.4

ASAM LEMAK TIDAK JENUH

Oleic-Acid---------36.4---------32.3-------27.0
Linoleic-Acid-------8.3----------1.6--------2.6
Linolenic-Acid------0.4---------- - -------- -
C22-20-Acids--------4.2----------1.0--------0.4
Arachidonic-Acid----0.8----------1.0--------1.5
================================================

Susu kambing memiliki kandungan asam caproic, caprylic, capric dan lauric yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi. Kandungan asam palmitic dan stearic nya lebih rendah.

KANDUNGAN MINERAL

Kandungan abu susu kambing berkisar antara 0,7-0,85 %. Susu kambing memiliki kandungan sodium (Na)yang lebih rendah, akan tetapi kandungan potassium (K) dan chlorine (Cl)nya lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Kandungan zat besi (Fe)susu kambing bervariasi bergantung pada cara pemeliharaan dan pakan kambing. Konsentrasi "trace elemen" susu kambing pada umumnya hampir sama dengan susu sapi kecuali kandungan cobalt(Co)nya

KANDUNGAN VITAMIN
Kandungan vitamin susu kambing hampir sama dengan susu sapi, kecuali untuk vitamin B6, asam folat dan vitamin B12 yang lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi.

  • SUMBER BACAAN UTAMA :

    1. Goat Milk and Its Use as a Hypo-Allergenic Infant Food By Dr. H.P. Maree, MBChB. First printed in Dairy Goat Journal, may 1978

    2. http://askdrsears.com/html/3/t032400.asp

    3. http://goatconnection.com/articles/publish/article_152.shtml

    DAFTAR BACAAN LAINNYA:

    1. Van der Horst, R.L., S.Afr. med. J., 50, 927 (1976).
    2. Fries, J.H., J.A.M.A., 165, 1542 (1957).
    3. Jester, WR., Wright, W.W. and Welch, H., Antibiot. 9, 397 (1959).
    4. Fries, J.H., Lightstone, A.C., Ann. of Allergy, 20, 351 (1962).
    5. F.A.0. Production Yearbook, Vol. 20, Rome.
    6. Sapperstein, S., Anderson, D.W., Journ. of Pediat., 61, 196 (1962).
    7. Macy, I.G., Kelly, H.J. and Stoan, R.E., (1953), The Composition of Milks, Public. No. 254, Nat'l. Acad. of Sciences, Washington, D.C.
    8. Kadiiski, E. (1952), Nauchi Trud Selskostop, Akad. Georgi Dimitrov 2, 23 (DSA 16:797).
    9. Sirry, I. and Hassan, H.A. (1954), Indian J. Dairy Sci., 7, 188.
    10. Nottbohm, F E. and Phillipi, K. (1933), X. Lebensmittelunters, U.-Forsch, 68,289.
    11. Knowles, F. and Watkin, J.E. (1938) J. Dairy Res., 9.153.
    12. Nirmalan, G. and Nair, M.K. (1962) Kerala Vet., 1, 49.
    13. Canuti, A. and Saivadori, F. (1959) Latte 33, 25 (DSA 22:808).
    14. Valen, A. and Valen, I.(1950), Meieriposten 39, 793.
    15. Leonhard, I. (1963), Roczn, Naute roin. (Ser Zootechnika) 81, 535.
    16. lzmen, E.R. (1940) Yuksek Ziraat Entitusu Calismalarindam iii (DSA 7:150)
    17. Lythgoe, H. C. (1940), J. Dairy Sci. m 123, 1097.
    18. Gamble, J.A., Ellis, N. R. and Bosley, A.K. (1939), Tech. Bull. U.S. Dept. Agric.
    19. Webb, B. H. and Johnson, A. H. (1965) Fundamentals of Dairy Chemistry, Avi. Publi. Co., Westport, CT
    20. Hofman, T., Nature, 181, 633.
    21. Waugh, D., and Von Hippet, P H., J. Amer. Cham Soc. 78, 4576 (1956).
    22. Melvin Lee, Rohitkumar, M and Lucia, S.P., Proc. Soc. Exp. Biol Med. (1962) 110 (1) 115.
    23. Duman, B.R., Grosclaude, F. and Mercier, J.C. in Kretchmer, N., Rossi,E. and Sereni, F., eds (1975): Modern Problems in Paediatrics, p. 46. Basle: S. Karger.
    24. Gambie, J.A., Ellis, N. R. and Besfey, A.K, Tech. Bull. U.S. Dep. Agric., 671 (1939).
    25. Daniels, A. L. and Sterns, G.: Am. J. Dis. Child. 30, 359.
    26. Versell, A., Ztshr. lmmunitatsforch. 24:267,(1915).
    27. Crawford, L.V. and Grogan, F.T., Journ. of Pediat., 59, 347 (1961).
    28. Saperstein, S., Annals of Allergy, 18, 765 (1960).
    29. Hanson, L.A. and Andersen, Acta Paediatrica 51, 509, (1962).
    30. Fahmi, A.J., Sirry, I., and A. Safwat, Indian J. Dairy Sci., 9:124.
    31. Jenness, R. and Parkash, S., Journal of Dairy Science 54, 1, 123-
    32. Fomon, S., Infant Nutrition, p. 206 Philadelphia: N.B. Saunders.
    34. Gyorgy, P.: Beitra zur pathogenese der ziegenmiichanamie, ztschr. Kilderh., 56:1.
    35. Collins, R.A., Amer. J. of Clinical Nutrit. 11, 169 (1962)
    36. Gasser, C., Helvet, Paediat. Acta, 3:301.
    37. Glansman, E., Jb. Kinderhk. iii, 127 (1926).
    38 Freudenberg, E., Ann. paediatri. 169, 103 (1927).
    39 Betke, K and Gantert, L. Dtsch. med. Wschr, 176, 1342 (1951),
    40 Hill, L.W., J. Pediat. 47 656 (1955). 

SUSU KAMBING BANTU PENDERITA OSTEOPOROSIS



Osteoporosis adalah kelainan skeletal sistemik yang di tandai pengurangan massa tulang dan perubahan mikroarsitektur jaringan tulang . Sehingga terjadi peningkatan fragilitas tulang dengan konskuensi peningkatan resiko terjadinya fraktur. Jika Osteroporosisi tak tertangani dapat menurunkan kualitas hidup. Osteoporosis sering kali tidak menunjukan gejala klinis. Karena itu para klinisi sering kesulitan mendiagnosisi osteoporosisi. Dengan pemeriksaan kepadatan tulang dengan DEXA memebantu dalam menegakan diagnosisi. Pemeriksaan marker osteoporosis didalam serum atau di dalam urine juga memebantu mengarahkan terapi lebih baik, namun pemeriksaan ini secara klinis tidak begitu mudah.

Osteoporosisi berdampak pada penurunan kualitas hidup yang di tandai dengankejadian fraktur osteoporostik. Pencegahan dan pemberian terapi secara dini bertujuan untuk menurunkan resiko terjadinya fraktur osteoporotik. 
Berdasrkan catatan, di amerika Serikat diperkirakan 1,3 juta fraktur osteoporotik terjadi setiap tahunya.Yang 50 % merupakan fraktur Vertebrata, 25 % fraktur Pinggul dan 25 % fraktur coolles.Jika tidak tertangani dengan baik maka fraktur sangat mengganggu kesehatan tubuh.
Fraktur osteoporostik merupakan masalah besar pada populasi yang berdampak peningkatan morbiditas  , biaya kesehatan dan mortalitas yang akan meningkat secara drasmatik seiring peningkatan populasi usia lanjut.Fraktur-fraktur tersebut banyak memepengaruhi aktivitas hidup sehari-hari. Pencegahan osteoporosisi dan fraktur sama pentingnya dengan penegakan diagnosis yang lebih awal secara intensif. 
Perlu di tangani secar kontinue untuk memulihkan kondisi penderita guna meminimalkan kecacatan dan komplikasi karena imobilisasi pada penderita.
Kehilangan masa tulang dapat terjadi karena puncak massa tulang yang rendah , proses resorp formasi menurun. Puncak massa tulang terjadi pada dekade ketiga umur umur manusia. Setelah periode itu terlampui , massa tulang akan terus menurun bertahap. 

Pada osteoporosis terjadi peningkatan proses resorpsi yang di tndai berkurangnya massa tulang trabekuler dan meningkatnya tulang kortikal, sedang proses formasi mengalami penurunan.
Beberapa hormon berperan pentig dalam patogenesis osteoporosis, yaitu hormon yang mengatur keseimbangan kalsium , esterogen, androgen, progesten , hormon tiroid ,glukokortikoid, growth hormon dan insulin like growth hormon.

Sumber : Dr.dr.Nyoman Kertika SpPD(K)R. Kasubag Reumatologi Fakultas Kedokteran UGM .( KR edisis 24 Oktober 2010)

Oleh karena begitu ada diagnosisi yang mengarah pada gejala osteoorosis jangan di tunda lagi segera lakukan tindakan terapi SUSU KAMBING secara rutin agar osteoporosis tidak sampai pada tingakatan yang lebih parah.

SUSU KAMBING DAPAT MENGOBATI DAN MEMBANTU TERAPI PENDERITA STROKE



Stroke merupakan penyakit yang seolah tak habis-habisnya dibicarakan, mengingat serangan yang cukup tinggi dikalangan masyarakat dewasa ini. Hal ini seiring perubahan gaya hidup dan pola makan msyarakat .Stroke tak hanya menyerang lansia namun di kalangan yang masih mudahpun stroke dapat menyerangnya.
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler ( pembuluh darah otak ) yang di tandai kematian jaringan otak ( infark serebral )karena kekurangan aliran darang dan oksigen ke otak. Kondisi ini bisa terjadi dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah .

Ada 2 macam Stroke yaitu :
  1. Stroke Iskemik .
  2. Stroke Hemoragik.
  • Stroke Iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhanya terhenti. Sekitar 80 % stroke merupakan stroke Iskemik .Stroke Iskemik terdiri 3 jenis :
  1. Stroke Trombotik yaitu proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan .
  2. Stroke Embolik  yaitutertutupnya pembuluh alteri oleh bekuan darah.
  3. Stroke Hipoperfusion sistemik yaitu berkurangnya aliran darah keseluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
  • Stroke Hemoragik yaitu Stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.Hampir 70 % penderita stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroek Hemoragik terdiri 2 jenis :
  1. Hemoragik Intraserebral yaitu Pendarahandalam jaringan otak.
  2. Hemoragik Subaraknoid yaitu pendarahan pada ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak.
Berdasarkan lokasi ditubuh gejala-gejala  stroke terbagi dalam beberapa bagian :
  1. Bagian Sistim Saraf Pusat yaitu kelemahan otot ( hemiplogia ) , kakau, menurunnya fungsi sensorik.
  2. Bagian Batang Otak , dimana terdapat 12 saraf karanial ,menurun kemampuan membau , mengecap,mendengar dan meihat parsial / melihat secara keseluruhan,refleksi meneurun, ekspresi wajah terganggu , pernafasan dan detak jantung terganggu dan lidah lemah.
  3. Cerebal Cortex : Aphasia. apraxia, daya ingat menurun , hemineglect dan kebingungan.
Jika dalam waktu 24 jam gejala-gejala atau tanda tersebut menghilang maka dinyatakan sebagaiTransient Ischemic Attack ( merupakan serangan stroke kecil atau serangan stroke awal ).
Faktor-faktor Penyebab Stroke :
  1. Hipertensi.
  2. Kolesterol.
  3. Aterosklerosisi ( pengerasan pembuluh darah )
  4. Ganguan jantung.
  5. Diabetes
  6. Riwayat stroke dalamkeluarga.
  7. Migrain.
Faktor Resiko Prilaku Hidup yang menyebabkan stroke :
  1. Merokok Aktif maupun pasif )
  2. Makanan tidak sehat ( junk food , fast food )
  3. Alkohol.
  4. Kurang olah raga.
  5. Mendengkur.
  6. Kontrasepsi Oral.
  7. Narkoba.
  8. Obesitas.
Mengutip beberapa literutur bahwa pemicu stroke pada dasarnya adalah suasana hati yang tidak nyaman ( marah-marah) , terlalu banyak minum alkohol , banyakmerokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak lemak.
astroke tidaklagi menyerang kelompok lanjut usia ( lansia) namun cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke tidak hanya lagi menjadi milik warga kota namun warga pedesaanpun dapat mengalami serangan stroke. 
Smentara itu untuk pemeriksaan klinis terkait resiko stroke meliputi pemeriksaan :
  • Koesterol total.
  • Kolesterol HDL.
  • Kolesterol LDL direct.
  • Tryglycerid.
  • Apo B.
  • Lipoprotein a/ Lp(a).
  • Insulin.
  • Glukosa.
  • Fibrinogen.
  • Anti Carfiolipin.
  • Homosisitein.
  • Trans Cranial.
Yang terpenting mulai sekarang kita harus bertekad untuk menjalani pola hidup yang sehat ,pola pikir yang sehat dan pola makan yang sehat dan teratur.Karena stroke datang tanpa memebri tahu dan datang tiba-tiba.
Para penederita Stroke untuk terapinya memerlukan kesabaran .Dengan Ramuan Herbal serta Susu Kambing para penderita stroke masih dapat di tolong dan sembuhkan.

SUSU KAMBING MENGOBATI Penyakit Demam Tifoid ( Types )


Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.

Menurut keterangan dr. Arlin Algerina, SpA, dari RS Internasional Bintaro, Di Indonesia, diperkirakan antara 800 - 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang, peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.



  • Cara Penularan Penyakit Demam Tifoid


  • Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.



  • Tanda dan Gejala Penyakit Demam Tifoid


  • Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

    Gejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik). Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain ;
    1. Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.
    2. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
    3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
    4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
    5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
    6. Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.


  • Diagnosa Penyakit Demam Tifoid


  • Untuk ke akuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal dan biakan empedu.
    1. Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.
    2. Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman tifus. Widal positif kalau titer O 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif.
    3. Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya kuman Salmonella typhosa dalam darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan dalam urine dan faeces.
    Sampel darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier).

    Sedangkan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan infeksi paru (Pneumonia).



  • Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Tifoid


  • Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan.

    Selain obat-obatan yang diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti demam dan rasa pusing (Paracetamol), Untuk anak dengan demam tifoid maka pilihan antibiotika yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan terjadi pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun beberapa dokter ada yang memilih obat antibiotika lain sepertiampicillin, trimethoprim-sulfamethoxazole, kotrimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin sesuai kondisi pasien. Demam berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat dan diberikan cairan Infus.



  • Komplikasi Penyakit Demam Tifoid


  • Komplikasi yang sering dijumpai pada anak penderita penyakit demam tifoid adalah perdarahan usus karena perforasi, infeksi kantong empedu (kolesistitis), dan hepatitis. Gangguan otak (ensefalopati) kadang ditemukan juga pada anak.



  • Diet Penyakit Demam Tifoid


  • Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain :
    1. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
    2. Tidak mengandung banyak serat.
    3. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
    4. Makanan lunak diberikan selama istirahat.
    Untuk kembali ke makanan "normal", lakukan secara bertahap bersamaan dengan mobilisasi. Misalnya hari pertama dan kedua makanan lunak, hari ke-3 makanan biasa, dan seterusnya.



  • Pencegahan Penyakit Demam Tifoid


  • Pencegahan penyakit demam Tifoid bisa dilakukan dengan cara perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan serta penyuluhan kesehatan. Imunisasi dengan menggunakan vaksin oral dan vaksin suntikan (antigen Vi Polysaccharida capular) telah banyak digunakan. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih rentan, bisa juga divaksinasi.
    • Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Tifoid Dengan Ramuan Herbal Dan Susu Kambing .
    Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. 

    Susu Kambing berguna sebagai Penyembuhan Penyakit Asma (Asthma)



    Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.

  • Penyebab Penyakit Asma


  • Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.

    Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.

    Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.

    Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Asma


  • Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

    - Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
    - Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
    - Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
    - Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
    - Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.

    Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

  • Cara Menghindari Serangan Asma


  • Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

    Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.

  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma


  • Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan dan Susu Kambing sebagai nutrisi terapi kesembuhan.

    Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk minum Susu Kambing dan menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.

    Susu Kambing sebagai obat Herbal bagi Tuberculosis (TBC)



    Definisi Tuberculosis
    Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri yang nama ilmiahnya adalah Mycobacterium tuberculosis. Ia pertama kali diisolasikan pada tahun 1882 oleh dokter Jerman yang bernama Robert Koch yang menerima hadiah Nobel untuk penemuan ini. TB paling umum mempengaruhi paru-paru namun juga dapat melibatkan hampir semua organ apa saja dari tubuh. Bertahun-tahun yang lalu, penyakit ini dirujuk sebagai konsumsi karena tanpa perawatan yang efektif, pasien-pasien ini seringkali akan meninggal. Sekarang, tentu saja, tuberculosis biasanya dapat dirawat dengan berhasil dengan antibiotik-antibiotik.
    Ada juga kelompok dari organisme-organisme yang dirujuk sebagai atypical tuberculosis. Ini melibatkan tipe-tipe lain dari bakteri yang ada dalam keluarga Mycobacterium. Seringkali, organisme-organisme ini tidak menyebabkan penyakit dan dirujuk sebagai colonizers karena mereka hanya hidup bersama dengan bakteri-bakteri lain dalam tubuh kita tanpa menyebabkan kerusakan. Pada saat-saatnya, bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan infkesi yang adakalanya secara klinik seperti khas tuberculosis. Ketika atypical mycobacteria ini menyebabkan infeksi, mereka seringkali sangat sulit disembuhkan. Sering, terapi obat untuk organisme-organisme ini harus diberikan untuk satu setengah sampai dua tahun dan memerlukan banyak obat-obat.
    Bagaimana Seseorang Memperoleh TB ?
    Seorang terinfeksi dengan bakteri tuberculosis ketika ia menghirup sedikit partikel-partikel dari dahak yang terinfeksi dari udara. Bakteri-bakteri tercemar kedalam udara ketika seseorang yang mempunyai infeksi tuberculosis paru batuk, bersin, bersorak, atau meludah (yang adalah umum pada beberapa budaya-budaya). Orang-orang yang berdekatan dapat kemudian kemungkinan menghirup bakteri-bakteri kedalam paru-paru mereka. Anda tidak akan memperoleh TB hanya dengan menyentuh pakaian-pakaian atau menjabat tangan-tangan dari beberapa orang-orang yang terinfeksi. Tuberculosis disebar (ditularkan) terutama dari orang ke orang dengan menghirup udara yang terinfeksi selama kontak yang dekat.
    Ada bentuk dari atypical tuberculosis, bagaimanapun, yang ditularkan dengan meminum susu yang tidak disterilkan. Bakteri yang berhubungan, disebutMycobacterium bovis, menyebabkan bentuk TB ini. Dahulu, tipe bakteri ini adalah penyebab utama dari TB pada anak-anak, namun ia jarang menyebabkan TB sekarang karena kebanyakan susu disterilkan (menjalani proses pemanasan yang membunuh bakteri-bakteri).
    Apa Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Seseorang Memperoleh TB ?
    Ketika bakteri tuberculosis yang terhirup memasuki paru-paru, mereka dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi paru lokal (pneumonia). Nodul-nodul (simpul-simpul) limfa lokal yang berhubungan dengan paru-paru mungkin menjadi terlibat dengan infeksi dan biasanya membesar. Nodul-nodul limfa hilar (nodul-nodul limfa yang berdekatan pada jantung pada bagian tengah dari dada) seringkali terlibat.
    Sebagai tambahan, TB dapat menyebar ke bagian-bagian lain dari tubuh. Sistim imun tubuh (pertahanan), bagaimanapun, dapat melawan infkesi dan menghentikan penyebaran bakteri. Sistim imun akhirnya melakukan begitu dengan membentuk jaringan parut sekitar bakteri TB dan mengisolasinya dari seluruh tubuh. Tuberculosis yang terjadi setelah paparan awal pada bakteri seringkali dirujuk sebagai TB primer. Jika tubuh mampu untuk membentuk jaringan parut (fibrosis) sekitar bakteri TB, maka infeksi tertahan pada status tidak aktif. Individu seperti itu secara khas tidak mempunyai gejala-gejala dan tidak dapat menyebarkan TB pada orang-orang lain. Jaringan parut dan nodul-nodul limfa mungkin secepatnya mengeras, seperti batu, yang disebabkan oleh proses dari kalsifikasi dari bekas-bekas luka (endapan-endapan calcium dari aliran darah pada jaringan parut). Bekas-bekas luka ini seringkali tampak pada studi-studi X-rays dan pencitraan seperti kelereng-kelereng bulat dan dirujuk sebagai granuloma. Jika bekas-bekas luka ini tidak menunjukan bukti apa saja dari calcium pada X-ray, mereka dapat menjadi sulit untuk dibedakan dari kanker.
    Adakalanya, bagaimanapun, sistim imun tubuh melemah, dan bakteri pecah keluar melalui jaringan parut dan menyebabkan penyakit yang aktif, dirujuk sebagai pengaktifan kembali tuberculosis atau TB sekunder. Misalnya, sistim imun dapat melemah oleh penuaan, perkembangan infeksi lain atau kanker, atau obat-obat tertentu seperti cortisone, obat-obat anti kanker, atau obat-obat tertentu yang digunakan untuk merawat arthritis atau penyakit peradangan usus. Penerobosan bakteri dapat berakibat pada kekambuhan dari pneumonia dan penyebaran TB pada lokasi-lokasi lain dalam tubuh. Ginjal-ginjal, tulang, dan lapisan dari otak dan sumsum tulang belakang (meninges) adalah tempat-tempat yang paling umum dipengaruhi oleh penyebaran TB diluar paru-paru.
    Berapa Umum TB, Dan Siapa Memperolehnya ?
    Lebih dari 8 juta kasus-kasus baru dari TB terjadi setiap tahun diseluruh dunia. Di Amerika, diperkirakan bahwa 10-15 juta orang terinfkesi dengan bakteri TB dan 22,000 kasus-kasus baru dari TB terjadi setiap tahun.
    Siapa saja dapat memperoleh TB, namun orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi, termasuk
    • orang-orang yang hidup dengan individu-individu yang mempunyai infkesi TB yang aktif,
    • orang-orang yang miskin atau tidak mempunyai rumah,
    • orang-orang yang dilahirkan dari negara-negara yang mempunyai kelaziman TB yang tinggi,
    • penduduk rumah perawatan dan penghuni-penghuni penjara,
    • peminum-peminum alkohol dan pengguna-pengguna obat terlarang intravena,
    • orang-orang dengan diabetes, kanker-kanker tertentu, dan infeksi HIV (virus AIDS),
    • pekerja-pekerja perawatan kesehatan.
    Tidak ada bukti yang kuat untuk kerentanan yang ditentukan secara genetik (diwariskan) untuk TB.
    Gejala-Gejala Dari Tuberculosis
    Seperti yang disebutkan sebelumnya, infeksi TB biasanya terjadi awalnya pada bagian atas (lobe) dari paru-paru. Sistim imun tubuh, bagaimanapun, dapat menghentikan bakteri melanjutkan reproduksi. Jadi, sistim imun dapat membuat infeksi paru tidak aktif (dormant). Pada sisi lain, jika sistim imun tubuh tidak dapat menahan bakteri TB, bakteri akan reproduksi (menjadi aktif atau aktif kembali) pada paru-paru dan menyebar ketempat lain dalam tubuh.
    Mungkin memakan waktu berbulan-bulan dari saat infeksi awalnya masuk kedalam paru-paru hingga gejala-gejala berkembang. Gejala-gejala yang biasa yang terjadi dengan infeksi TB yang aktif adalah kelelahan dan kelemahan umum, kehilangan berat badan, demam, dan keringat-keringat malam. Jika infeksi pada paru memburuk, maka gejala-gejala lebih jauh dapat termasuk batuk, nyeri dada, batuk dahak (material dar paru-paru) dan/atau darah, dan sesak napas. Jika infeksi menyebar dluar paru-paru, gejala-gejala akan tergantung pada organ-organ yang terlibat.
    Mendiagnosa Tuberculosis
    TB dapat didiagnosa dengan beberapa cara-cara yang berbeda, termasuk X-rays dada, analisa dahak, dan tes-tes kulit. Adakalanya, X-rays dada dapat mengungkap bukti dari pneumonia tuberculosis yang aktif. Pada saat-sat yang lain, X-rays mungkin menunjukan luka-luka parut (fibrosis) atau pengerasan (kalsifikasi) pada paru-paru, menyarankan bahwa TB tertahan dan tidak aktif. Pemeriksaan dahak pada slide (corengan) dibawah mikroskop dapat menunjukan kehadiran dari bakteri yang mirip tuberculosis. Bakteri-bakteri dari keluarga Mycobacterium, termasuk atypical mycobacteria, stain positive dengan zat-zat pewarna khusus dan dirujuk sebagai acid-fast bacteria (AFB). Sample dari dahak juga biasanya diambil dan dibiakan pada inkubator-inkubator khusus sehingga bakteri tuberculosis dapat sesudah itu diidentifikasi sebagai tuberculosis atau atypical tuberculosis.
    Beberapa tipe-tipe dari tes-tes kulit digunakan untuk menyaring infeksi TB. Apa yang disebut tes-tes kulit tuberculin ini termasuk tes Tine dan tes Mantoux, juga dikenal sebagai tes PPD (purified protein derivative). Pada setiap tes-tes ini, sejumlah kecil ekstrak yang dimurnikan dari bakteri tuberculosis yang mati disuntikan kebawah kulit. Jika seorang tidak terinfeksi dengan TB, maka tidak ada reaksi akan terjadi pada tempat suntikan (tes kulit negatif). Jika seorang terinfeksi dengan tuberculosis, bagaimanapun, area yang kemerahan yang meninggi akan terjadi sekitar tempat suntikan tes. Reaksi ini, tes kulit yang positif, terjadi kira-kira 48-72 jam setelah suntikan. Jika hanya tes kulit positif, atau bukti dari TB sebelumnya hadir pada X-rays dada, penyakitnya dirujuk sebagai latent tuberculosis. Ini berlawanan dengan TB aktif seperti yang digambarkan diatas, dibawah gejala-gejala.
    Jika infeksi dengan tuberculosis telah terjadi baru-baru ini, bagaimanapun, tes kulit dapat menjadi negatif palsu. Alasan untuk tes negatif palsu dengan infeksi baru-baru ini adalah bahwa biasanya memakan waktu dua sampai 10 minggu setelah waktu infeksi dengan tuberculosis sebelum tes kulit menjadi positif. Tes kulit dapat juga menjadi negatif palsu jika sistim imun seseorang melemah atau berkurang yang disebabkan oleh penyakit lain sepert AIDS atau kanker, atau sedang meminum obat-obat yang menekan respon imun, seperti cortisone atau obat-obat kanker.
    Ingat, bagaimanapun, bahwa tes kulit TB tidak dapat menentukan apakah penyakitnya aktif atau tidak. Penentuan ini memerlukan X-rays dada dan/atau analisa dahak (corengan dan pembiakan) di laboratorium. Organisme dapat mengambil waktu sampai enam minggu untuk tumbuh pada pembiakan pada laboratorium mikrobiologi. Tes khusus untuk mendiagnosa TB disebut PCR(polymerase chain reaction) mendeteksi material genetik bakteri. Tes ini adalah sangat sensitif (ia mendeteksi jumlah-jumlah yang sangat kecil dari bakteri) dan spesifik (ia mendeteksi hanya bakteri TB). Seorang dapat biasanya memperoleh hasil-hasil dari tes PCR dalam beberapa hari.
    Adakah Vaksin Terhadap Tuberculosis ?
    Bacille Calmette Gurin, juga dikenal sebagai BCG, adalah vaksin yang diberikan keseluruh bagian-bagian dunia. Ia diperoleh dari atypical Mycobacterium namun menawarkan beberapa perlindungan terhadap berkembangnya tuberculosis aktif, terutama pada bayi-bayi dan anak-anak. Vaksinasi ini dipercayai menjadi penting pada bagian-bagian dunia dimana TB adalah sangat umum. Ini bukanlah kasusnya di Amerika. Ketika BCG telah dberikan, tes-tes kulit PPD dan Tine masa depan tetap positif dan dapat menyebabkan beberapa kebingungan ketika mencoba mendiagnosa TB. Adalah juga penting untuk menyadari bahwa bahkan dengan vaksin BCG pada masa kanak-kanak, tetap dapat terjadi pada kaum dewasa yang terpapar pada bakeri tuberculosis, yang mempertanyakan kegunaan dan keefektifan yang nyata dari vaksinasi ini.

    Pengobatan secara Herbal :
    Kandungan SUSU KAMBING yaitu Zat Flourin serta betakasein baik bagi penderita Bronchitis, Asma, TBC, Pneumonia.